Saturday, January 21, 2012

"Sebuah Cerita Dibalik Piala (Part 2)"

Hattrick Futsal, Bekasi, 28 Desember 2011


FT Al-Azhar KP 2-3 SMPN 29...


Yak, ini pertama kalinya di musim 2011/2012, timnas al-azhar gagal melaju ke partai final di sebuah turnamen.. Kecewa memang. Jujur aja gua berharap bisa meraih trophy kelima di turnamen yang diselenggarakan oleh PSSI regional Bekasi ini. Tapi mungkin emang udah rencana yang di atas kali ya, kita emang udah disuruh buat liburan. Dan akhirnya, langkah timnas al-azhar berhenti di babak 16 besar. Hmm.. Ga seperti dulu, kita ga butuh waktu yang lama buat kembali tertawa setelah mengalami kekalahan.. Semakin banyak pengalaman, semakin kita tumbuh dewasa, rasanya semakin mudah bagi kita buat menerima keapesan dengan hati yang besar..

Pertandingan itu sendiri berjalan dengan super ketat. Kaki kaki jail berseliweran setiap gua dan pemain lainnya megang bola. Menjadi hal yang sangat langka bagi kami buat dapet kesempatan nyeplosin si kulit bundar melewati garis gawang mereka. Gocekan yang biasa jadi senjata andalan @swandanirezaa dan @Marambooo terlihat masih kesulitan untuk menembus pertahanan mereka. Tendangan dari jarak 20 meter dari @RNalfi pun hanya mampu menggetarkan tiang gawang mereka........ * terlalu mubazir buat gak di publikasikan :D* Keras memang, tapi belum menjurus kasar alhamdulillahnya... Dan akhirnya wasit meniup peluit tanda berahkirnya pertandingan tersebut dengan skor 3-2 untuk kemenangan SMPN 29.. Yah.. Pait memang, tapi ya mau gimana lagi, nasi itu sudah menjadi bubur sodara sodara...
"Ternyata, di atas langit, masih ada langit.." - Pak Ponco - 
"Kita menang bersama-sama, sudah seharusnya pula kita kalah bersama-sama.." - Bambang Pamungkas -
Setelah itu, gak lupa kita saling bersalaman sebagai tanda sportifitas, dan langsung ngacir ke locker room pribadi (baca: mesjid) untuk sejenak beristirahat, sekaligus melupakan kekalahan yang baru saja terjadi tadi. Seperti yang udah gua bilang di atas tadi, ga butuh waktu yang lama bagi kami untuk ketawa lagi setelah mengalami kekalahan yang cukup miris tadi. Di mesjid, kita ngaso ngaso dulu, sambil makan ketoprak seharga 5000 rupiah yang dibeli di seberang mesjid.. Yah, walaupun cuman ketoprak, kebersamaannya lah yang bikin nih makanan berasa makanan hotel bintang 5~ Hmm.. :D

Okeh kita pulang ke sekolah tercinta, SMPI Al-Azhar Kemang Pratama, menggunakan angkot pribadi dengan supir yang berumur sekitar 60 tahun, dengan tangan full tattoo dan sedikit piercing di telinga, serem abisss.... Di perjalanan pulang, ga seperti anak anak abg lainnya yang masih di buat galau karena udah seminggu ga nyemil di sushi-tei, temen seperjuangan gua di timnas al-azhar ini rupanya sudah gede gede yah.. Disaat teman teman sebayanya cuma bisa menonton, mereka sudah bisa setidaknya membuka pandangannya.. Membuka pandangan terhadap kemajuan bangsa sendiri, terutama di cabang sepakbola yang kebetulan sama sama kita semua sukai. Lihat sini deh kalo mau tau gambaran kecil tentang seberapa carut marutnya negara kita saat ini... Yah moga moga aja 10-15 tahun kedepan, disaat orang lain masih berharap, kita sudah bisa berbuat sesuatu untuk negara kita tercinta ini... Aaamin~ ;)

Sampe di Al-Azhar, kita udah berencana buat nobar Sherlock Holmes 2 di mall terdekat dari sini, yak, Bekasi Square. Minus Swandani dan Maramba, kita ketemuan di sana jam 17.30, yang bertepatan dengan waktu tayang film itu sendiri.... Bisa diprediksi, kapan sih anak timnas al-azhar bisa on time..?? Kita baru ngumpul di depan studio jam 17.40.. Kampretnya, Sherlock Holmes 2 sendiri merupakan pelem detektif, yang walaupun nonton sambil melotot dari awal pun ga menjamin ngarti keseluruhan film.. Ditambah kemampuan intelektual anak anak timnas al-azhar yang gak memenuhi statuta FIFA, sampe akhirnya cuman bisa pelanga pelongo di dalem bioskop... Ironis. (-_-")>

Keluar dari bioskop, kita ber-7 jalan turun ke tempat parkir. Ketawa ketawa sendiri, berasa yang punya mall. Walaupun cuma bermodalkan sendal jepit dan duit 25 rebu di dompet masing masing, ga menghalangi hasrat kami buat ngumpul bareng, nonton bioskop, atau sekedar ngetawain orang yang lagi karaokean di tempat terbuka.. Yes, kesederhanaan, apa adanya, dan kebersamaan, merupakan sedikit gambaran kecil tentang tim dengan talenta yang luar biasa ini...

Singkat cerita, keluar dari Bekasi Square, kita nyari tempat makan terdekat buat sekedar mengisi perut yang udah berkecamuk ini.. Akhirnya terpilih lah restoran di sebelah Alibaba Futsal untuk menjadi persinggahan terakhir kami sebelum pulang dan memasuki rumah masing-masing.. Di sana, galau dikit yah, tiba tiba terlintas di pikiran kami, para punggawa timnas al-azhar.. "Gakerasa ye, bentar lagi pisah kita, gua gakebayang gimana rasanya nanti, gua ketemu loe loe pada di sebuah turnamen, dan gua baru sadar kalo hari itu, kita udah gak setim lagi, jadi sedih gua bro.." Gua speechless.. Gatau mau ngomong apa.. Yah, hari itu gua cuma bisa berkata dalam hati... Gua ngerasa sangat beruntung pernah menjadi bagian dari tim ini, timnas al-azhar..

Mungkin, tidak sedikit dari mereka yang mengira dengan banyaknya piala yang berhasil ditorehkan timnas al-azhar membuat semuanya berjalan mulus begitu saja. Dengan banyaknya piala yang terpajang tidak menjamin semua fasilitas itu kita dapatkan dengan mudahnya.. Yah, semuanya gak gratis, semuanya butuh pengorbanan, semuanya butuh perjuangan, semuanya menguras mental dan pikiran, dan tidak banyak dari mereka yang tau tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik ruang ganti timnas al-azhar dan pastinya gak perlu di publikasikan disini.. Huehehe..

Bisa dibilang, di generasi ini, gua adalah salah satu pemain yang paling sering merasakan atmosfer pertandingan bersama timnas al-azhar. Gua udah cukup banyak merasakan pait manisnya berada di tim ini. Gimana paitnya kalah dan merasa sangat bersalah, sampai gimana manisnya juara dan mengangkat 6 gelar juara.. Sumpeknya naik Innova ber-12, sampe harus berebut oksigen didalem mobil dan keluar dalam keadaan megap megap.. Yah, udah bukan hal yang tabu lah.. "Sempit karena badan.. Muat karena teman.." Terlepas dari semua suka duka gua selama berseragam timnas al-azhar, berada di tim ini merupakan salah satu pengalaman terbaik yang tuhan kasih buat gua selama berada di SMP Islam Al-Azhar 8 Kemang Pratama..

Akhirnya, 12 trophy yang berisi 6 gelar juara, 2 gelar runner-up, dan 4 gelar juara 3, telah terpampang di lemari kaca Al-Azhar Kemang Pratama. Dan untuk terakhir kalinya, gua pengen mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya atas semua pengalaman yang udah tim ini berikan selama ini. Terimakasih untuk seluruh pemain, Pak BegiPak PoncoPak Masril, dan seluruh supporter kami yang sudah menjadikan Alfi Rizky Nugraha menjadi pribadi yang lebih baik lagi, di dalam maupun di luar lapangan.. Yah, beberapa saat lagi, gua bakalan lulus dari SMP Islam Al-Azhar 8 Kemang Pratama (amiiiin...), dan secara otomatis, jersey biru-putih dan abu abu-merah ini akan lengser seiring dengan berjalannya waktu... Tetapi tidak dengan semua memori yang tertanam di kepala dan hati ini..!! Mereka akan tetap melekat disini, dan tidak akan pernah bergeser sedikitpun..!! Selamat menempuh hidup baru, kawan..!! Tetaplah menjadi batu, tetaplah arogan, tetaplah menjadi timnas al-azhar seperti yang kita kenal dulu, dan.... Sampai bertemu di Tim Nasional Indonesia Piala Dunia 2022..!! ;)

Friday, January 20, 2012

"Sebuah Cerita Di Balik Piala (Part 1)"

Senin, 16 Januari 2012...

Hari ini bakal menjadi sejarah.. Yak, timnas al-azhar baru saja selesai menjalani 2 turnamen yang alhamdulillah ditutup dengan gelar juara, di Al-Azhar Rawamangun dan Al-Azhar Sentra Primer. Perjuangan yang yang bisa dibilang sangat berat, mengingat banyaknya tekanan yang membebani gua dan mungkin beberapa pemain timnas al-azhar lainnya yang turut berjuang membela nama baik sekolah jauh di Jakarta sana..

Di mulai dari Al-Azhar Rawamangun...


"Pak gimana menang ga ? Saya nyusul sekarang nih ?"
"Lagi seri 1-1, yaudah kamu kesini aja, untuk kalah atau menangnya, masalah belakangan..."

Begitulah kira kira percakapan gua dan Pak Begi di telepon ketika timnas al-azhar menembus babak 8 besar dan bertemu dengan SMPN 44 Jakarta.. Kenapa gua gaikut ? Hmm.. Untuk masalah itu, mungkin bakalan gua ceritain di lain waktu, kalo inget... Yang jelas hari itu, gua gabisa ikut karena ada satu dan lain hal yang terpaksa harus di prioritaskan untuk kebutuhan gua di masa depan nanti. Akhirnya, bareng Cahyo, gua berangkat naek taksi dari Al-Azhar Kemang Pratama menuju Velodrome Rawamangun, venue tempat berlangsungnya turnamen tersebut..

Di jalan, gua gatenang, berharap timnas al-azhar menang biar perjalanan jauh gua dari Bekasi ke Jakarta ga terbuang sia-sia.. Gua sms Pak Begi, gadibales, makin gatenang.. Gua telfon, gadiangkat, ironis.. Sampai akhirnya, gua dapet sms dari Pak Begi yang bunyinya... "Alhamdulillah menang 3-2 penalti.." Beuh..!! Rasanya tuh kaya membelah atmosfer bumi, meluncur bareng paus akrobatik, dan dilempar ke rasi bintang yang paaaaaaling manis.... #korbaniklan (-_-")> Oke akhirnya gua sampe di velodrome dan mendapati timnas al-azhar berhasil melaju ke semifinal tanpa beknya.. Terharu yah... Bahahahah gak gak becanda~

Selanjutnya, kita relatif gak mengalami banyak masalah sampai ke final dan akhirnya juara.. Mungkin ada sedikit gangguan dari supporter yang sebenarnya sudah sering kita alami berkali-kali sebelumnya, jadi yaaa udah biasa lah.. Untuk pertandingan final, mempertemukan kami dengan SMPN 270 Jakarta yang berakhir dengan skor 2-0 untuk timnas al-azhar.. Gol di cetak oleh @RNalfi dan kapten kita, @BagasLegowo.. Dan seperti biasa, kiper kita, @ramepu menjadi palang pintu luar biasa yang berhasil menghalau tendangan bertubi-tubi dari tim lawan.. Yes, akhirnya, titel ke-5 berhasil kami amankan hari itu... ;)

2 hari kemudian, timnas al-azhar kembali dituntut untuk mempertahankan gelar juara di Spirit 22 cup yang diselenggarakan oleh Al-Azhar Sentra Primer. Sekali lagi, semua itu tidak kami dapatkan dengan mudahnya. Kami tinggalkan pelajaran, sekolahan, dan itu semua cukup bikin keliyengan ketika kita harus kembali lagi ke sekolah dan mencicil semua pelajaran tersebut.. Tapi apapun yang terjadi, hidup adalah pilihan, dan gua udah siap dengan semua konsekuensinya...

Hari pertama, berakhir dengan sedikit kekecewaan karena timnas al-azhar B gagal melaju ke semifinal setelah kalah 2-4 dari SMPN 270 A. Di samping itu, timnas al-azhar A berhasil melaju ke babak semifinal setelah mengalahkan SMP Muhammadiyah dan Labschool Rawamangun dengan skor.... 9-1 dan 3-0 (w.o).

2 hari berikutnya, tepatnya hari Senin tanggal 16 Januari 2012, timnas al-azhar balik lagi kesana.. Tidak lupa kami sempat di panggil ke istana negara untuk bertemu Bapak kepala sekolah SMP Islam Al-Azhar 9 untuk diberikan sedikit wejangan dan wangsit agar diberkahi di pertandingan nanti. Dan pertandingan semifinal pun dimulai.. Pertandingan di dominasi oleh timnas al-azhar sampai akhirnya wasit meniup peluit tanda berakhirnya  pertandingan dengan skor.... 9-1. *prok prok prok*


Yak, selangkah lagi, kita bawa pulang gelar juara ke-6 yang sekaligus menjadi piala ke-12 selama 3 tahun kami membela timnas al-azhar.. Yak, selangkah lagi, kita tepis semua keraguan yang muncul ketika kami pergi meninggalkan sekolah dan mulai mengenakan seragam kebesaran timnas al-azhar. Saat itu, gua berdoa di akhir sujud, seraya berkata dalam hati.... Ini saatnya kita bungkam semua cibiran mereka, bung..!!

Ga lama kemudian, pertandingan final pun dilangsungkan.. Melawan tuan rumah Al-Azhar 22 Sentra Primer, tadinya kami cukup antusias melihat supporter mereka yang lumayan rame di pertandingan sebelumnya, walaupun pastinya ga se rame Parlanmania ngahahahah..Tapi apa yang terjadi di final berkata lain. Supporter yang tadinya rame ngelilingin lapangan udah pada pulang kayaknya.. Yasudahlah, dengan atau tanpa mereka, tujuan kami cuma satu... Bawa pulang gelar juara. Titik.

Singkat cerita, akhirnya kami berhasil mengangkat trophy untuk ke-6 kalinya setelah mengalahkan Al-Azhar 22 Sentra Primer dengan skor 4-1.. Momen yang terasa spesial ketika gua dan pemain timnas al-azhar lainnya berhasil menutup karier dengan trophy juara, sekaligus mengangkat bareng bareng orang yang paling berjasa dalam perjalanan kami, Pak Bagio Wiroto, atau yang akrabnya kita sapa Pak Begi.. Yeh, perasaan gua cukup seliweran hari itu.. Di satu sisi, gua seneng karena udah mempersembahkan satu lagi gelar buat sekolah gua tercinta. Di sisi lain, kegalauan tiba tiba datang menghampiri dan membuat gua tiba tiba teringat sama kejadian yang gua alami bersama timnas al-azhar selama 3 tahun ini.. Hmm.. Sedikit bernostalgila, gua pengen sedikit membawa kalian ke beberapa minggu yang lalu, tepatnya di tanggal 28 Desember 2011...

To be continued.....